Saturday, October 8, 2011

Puisi Dingin

Dingin ini mengapa?
kau hilang? atau aku yang terlalu berjalan di khayal angan
sendu bersama sepi
kau ada tapi tiada
dan hati ini masih tertempel asaku
asa aka hadirmu dihidupku
aku merindukanmu
aku mencintaimu
tapi dingin ini tetap ada

Dan aku berkata , mengakhiri epilog kehidpan tak berkesudahan ini

" Sudahlah ! Tuhan akan selalu bersamaku ! Aku maju !"
Dan KAU ! Matilah bersama dingin dan asaku !!
tapi tanpa hatiku
Karena hati ini yang mengenalkan tentang dingin
karena hati ini hangat
hingga dingin itu tetap ada


jogja, 290810


Puisi ini saya buat lebih dar isetahun yang lalu , tepatnya saat patah hati. Hahaha...lebay ya, yah walau makna dari kata-katanya cuma saya sendiri yang ngerti , tapi ini tetap karya, dan saya bangga bisa bikin puisi seperti ini. Dan yang membuat saya senang ketika kemarin ikut seleksi UKM Teater dikampus, saya dapat kesempatan baca puisi , dan saya memilih puisi ini untuk dibacakan didepan ahli puisi UNSTRAT. Wah.....seneng banget pas bisa bacain karya sendiri dan didengarkan. Apalagi mas juri jg nggak berkomentar banyak , bahkan dia menggumam "Keren " --yahh itu sependengar telinga narsis saya sih Yah....walau dulu pas bikin puisi ini pakai lebay nangis berdarah-darah gara-gara patah hati , tapi sekarang baca malah bisa bikin senyum-senyum sendiri Semoga selanjutnya bisa terus berkarya , walau saya memang lebih suka baca karya puisi orang , tapi belajar bikin sendiri ternyata asyik juga.

0 comments:

Post a Comment

Monggo napak tilas :D